Batam,Gejolak News– Adanya informasi dugaan limbah terkontaminasi digunakan untuk menimbun halaman Sekolah Dasar Negeri 12,sagulung, Dapur 12 Kavling Bukit Seroja, Kelurahan Sungai Plunggut, Kecamatan Sagulung, Kota Batam/Kepulauan Riau, menemui kritik Warga dan Aktivis Lsm lingkungan.
Mengalirnya informasi, limbah yang digunakan untuk menimbun halaman sekolah SDN12 tersebut, dari salah seorang masyarakat, yang mengaku tinggal tak jauh sekitaran lokasi sekolah, yang minta kepada Gejolak News.com, tidak dituliskan namanya Rabu tanggal 22/2-2023.
Ia meduga, bahan timbunan dilokasi halaman sekolah tersebut, limbah terkontaminasi B3 jenis (Batching Plant) hasil Ready-Mix dari
PT. China Communications Construction Industry Indonesia (CCCIl).
Kita sangat menyayangkan limbah yang digunakan menimbun di halaman sekolah SDN 12 ini, bahwa ini bukanlah puing biasa, atau pecahan batu, ataupun puing bekas pembongkaran bangunan.” Ujarnya.
Sementara itu Tom Ketua DPC Lsm Ampuh Batam mengatakan, yang dikutip dari Berita Informasi Jurnalis.com, kalau bahan ini ada dugaan mengandung limbah B3, sebab PT CCCII itu bergerak dibidang pembuatan Ready-Mix, Tentu bahan campuran nya menggunakan bahan kimia jenis Batching Plant,” Ucap Tom saat memberikan tanggapan nya kepada media ini, selasa tanggal 21/2-2023.
Tom meminta kepada Dinas lingkungan hidup Kota Batam, baik maupun pihak PT CCCII untuk segera Menclain UP, atau mengangkat kembali limbah bekas ready-mix dari halaman sekolah SD 012, sebab bahan tersebut diduga mengandung limbah B3.
“Saya meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, baik maupun PT CCCII untuk bertanggung jawab terhadap dugaan limbah terkontaminasi B3 yang digunakan menimbun di halaman sekolah SD 012 Sagulung ini,” Tegas Tom.
Sebab, kata Tom, Apa bila limbah ini tidak segera di Clain UP, atau diangkat kembali, maka dugaan dampaknya itu bisa berbahaya bagi kesehatan anak-anak di sekolah tersebut.
“Apa lagi ini sekolah SD, di sekolah SD ini banyak anak-anak kecil mulai dari umur 7 hingga 11 tahun. Takutnya sebelum mereka lulus dari bangku sekolah ini mereka sudah terkenak dampak limbah tersebut,” Jelas Tom.
Tom mengatakan, Artinya begitu ada limbah ini mereka tidak langsung kenak, Akan tetapi ada dugaan lama kelamaan anak-anak di sekolah ini bisa-bisa terkenak dampak limbah ini.
“Apa dampak limbah ini terhadap kesehatan, pertama, mulai gangguan saluran pernapasan, ke 2 gatal-gatal pada kulit, ke 3 gangguan pada paru-paru. Selain itu dampaknya dapat mencemari tanah air udara dan sekitar,” Ungkap Tom.
Untuk itu, dirinya meminta kepada dinas lingkungan hidup, baik maupun pihak PT CCCII untuk segera mengangkat kembali limbah dari sekolah SDN12,sebelum ada yang terkenak dampaknya.
Gejolak News.com, mencaba melakukan komfirmasi kepada pihak sekolah SDN 12. Kepala sekolah, Imam Ahmad Nawir, mengatakan saya disekolah ini baru menjabat sebagai kepala sekolah Pak,
Dan Komitanya juga baru.” Jelasnya.
Sebenarnya saya belum tahu pasti, apakah puing runtuhan Bangunan timbunan halaman sekolah tersebut mengandung limbah atau tidak,
Karena yang menggajukan Permohonan Kepada Pihak PT.CCC ll tersebut,
Pihak Komite dan Kepala sekolah yang terdahulu.” Tutur Imam Ahmad Nawir, yang diamini Ketua Komite.
Pengajuan Penimbunan itu, atas dasar kondisi halaman sekolah yang becek dan belumpur dikala hujan, sebenarnya sudah tiga bulan diajukannya, baru kali ini terealisasi.” Ungkapnya.
Sementara itu Hasan, Ketua Komite SDN 12, mengatakan Bahwa terkait informasi Puing Runtuhan, yang digunakan untuk timbunan halamam sekolah itu,
DLH kota Batam, telah turun ke-sekolah sudah mengambil sempelnya, jadi kita Menunggu hasil Pemeriksaan DLH saja,
Kalau DLH mengatakan itu mengandung limbah B3, maka tanah itu harus kita angkat kembali, namun kalau tidak ditemukan unsur limbah B3nya, penimbunannya akan kita lanjutkan.
Yang pasti saya yakin tejuan Komite dan Pimpinan sekolah sebelumnya, melakukan dengan tujuan yang Positif.” Sebutnya.
Sementara itu pihak PT. CCC ll, yang disebut sebagai Pemilik Puing Runtuhan Bangunan, timbunan itu, sampai berita ini diturunkan belum berhasil dikomfirmasi. (Red)
